Teknologi Dalam Sepak Bola, Ada yang Dipuji Hingga Picu Pro-Kontra
Di zaman yang serba canggih seperti sekarang ini, teknologi sudah tidak bisa dilepaskan dari segala lini kehidupan manusia. Salah satu bidang yang ikut terpengaruh akan perkembangan teknologi ini adalah sepak bola dan judi online SBOBET terpercaya.
Saat ini, dalam pertandingan-pertandingan sepak bola sudah melibatkan begitu banyak teknologi canggih yang masing-masingnya punya tujuan berbeda. Namun, penerapan segala macam teknologi ini tidak luput dari pembicaraan dan liputan Bola Net.
Karena, inovasi yang digunakan di dalam sepak bola ini ada yang dianggap sebagai solusi yang memberikan kemudahan. Akan tetapi, ada juga yang mengundang pro-kontra karena dianggap menghilangkan humanisme dari olahraga sepak bola itu sendiri.
Nah, apa sajakah beragam inovasi yang kini diterapkan dalam dunia sepak bola? Berikut ini adalah penajabarannya.
Teknologi Garis Gawang Dalam Sepakbola
Yang pertama ada teknologi garis gawang. Dalam aturannya, sebuah gol dapat dianggap sah apabila seluruh bagiannya masuk melewati garis gawang. Makanya, meskipun ada bagian bola yang masih menyentuh garis gawang meskipun itu sedikit, maka tidak dianggap sebagai gol.
Namun, namanya wasit juga seorang manusia yang memiliki segala keterbatasan. Terkadang, kerap kurang tepat dalam menentukan apakah sebuah bola masuk atau tidak dalam situasi yang samar-samar.
Nah, teknologi garis gawang atau Goal-Line Technology hadir untuk melengkapi keterbatasan sang wasit. Cara kerja dari teknologi ini adalah akan ada sekitar tujuh kamera yang dipasang di atap stadion. Kamera-kamera ini mengarah langsung ke gawang.
Wasit pun mengenakan jam tangan khusus untuk menerima sinyal dari kamera-kamera tersebut.
Apabila bola melewati garis gawang sepenuhnya, maka akan ada sinyal yang diberikan kamera kepada jam tangan wasit.
Teknologi ini sempat memicu perdebatan. Tapi pada akhirnya FIFA selaku otoritas sepak bola dunia, setelah melalui serangkaian uji coba, menerapkannya pertama kali di laga resmi pada Piala Dunia Antarklub 2012.
Teknologi lain yang hadir dalam untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan adalah VAR atau Video Assistant Referee Lewat VAR, maka wasit diperkenankan untuk meninjau tayangan ulang dengan kualitas video tingkat tinggi. Dengan begitu, maka para ofisial pertandingan dapat membuat keputusan yang tepat.
Namun, VAR bisa dibilang menjadi teknologi yang paling ditentang. Alasannya pun beragam, mulai dari membuat wasit ketergantungan untuk mengandalkan tayangan video. Kemudian alasan lainnya adalah dapat mengganggu ritme permainan. Pasalnya, ketika wasit sedang meninjau keputusannya, maka pertandingan dihentikan sementara. Pemain pun harus menunggu keputusan apa yang dikeluarkan oleh wasit.
Teknologi Pada Baju Pemain Bola
Jersey yang dikenakan pemain pun tidak lepas dari sentuhan teknologi. Dalam sejarahnya, jersey pertama kali digunakan oleh para tim-tim di Inggris sekitar tahun 1891, sesuai dengan aturan FA pada saat itu.
Sampai saat ini, jersey terus mengalami perkembangan, mulai dari bentuk, desain, hingga teknologi yang digunakan di dalamnya agar para pemain semakin nyaman ketika bermain.
Salah satu bentuk teknologi dalam “baju perang” para pemain ini adalah munculnya jersey penyerap keringat.
Jadi, jersey didesain agar dapat menyaring suhu panas sekaligus udara dingin yang menembus ke dalam tubuh. Dengan begitu, kondisi para pemain akan selalu berada dalam suhu yang normal dan tidak akan terkuras tenaganya.
Masing-masing apparel jersey pun memiliki nama khusus untuk teknologi tersebut, mulai dari NIKE yang menamakannya dengan Dri-FIT. Kemudian Adidas ada Adizero, Puma dengan fitur PWR ACTV, dan lain sebagainya.
Teknologi-teknologi tersebut dinilai bisa tetap membuat para pemain menampilkan performa terbaiknya.
Ada juga teknologi yang ditujukan untuk membantu para pelatih dalam mengembangkan performa anak-anak asuhnya, yakni EPTS atau Electronic Performance and Tracking Systems.
Kalau Anda melihat ada pemain yang seperti mengenakan sport-bra, maka teknologi EPTS tertanam di dalamnya, tepatnya di bagian punggung. Dengan teknologi yang satu ini, performa para pemain dan statistiknya dapat diketahui secara real-time.
Data-data tersebut akan terkirim ke tablet yang sudah terintegrasi dengan software EPTS tersebut. Hal ini membuat para pelatih dapat mengetahui kemampuan seorang pemain dan menentukan strategi yang ketika bertanding.
Nah, kalau yang satu ini, teknologinya hadir untuk memanjakan para pemirsa yang menyaksikan pertandingan sepak bola melalui layar televisi. Namanya adalah spider-cam atau kamera laba-laba.
Kamera laba-laba ini menghadirkan variasi baru dalam sudut pengambilan gambar. Dinamakan kamera laba-laba, karena memang bentuknya seperti laba-laba, yang digantung di bagian atas stadion dan dia bisa bergerak baik vertikal maupun horizontal mengikuti para pemain yang membawa bola. Sudut pandang yang luas dan terkesan tiga dimensi pun dapat ditampilkan oleh kamera ini.
Dijamin, dengan teknologi ini, siaran sepak bola tidak lagi membosankan, deh.
Hanya saja, karena biaya operasionalnya yang mahal, maka kamera itu belum banyak digunakan.
Siaran pertandingan Bundesliga dan Liga Champions termasuk sudah menggunakan kamera ini. Termasuk juga Piala Dunia yang merupakan ajang terbesar dalam sepak bola pun sudah menggunakannya.